PERALATAN GEOLOGI LAPANGAN
Bagi seorang geologiawan, lapangan berarti
tempat lokasi keadaan batuan atau tanah dapat diamati Geolog Lapangan (field
geology) merupakan cara-cara yang digunakan untuk mempelajari dan
menafsirkan struktur, serta sifat batuan pada suatu singkapan.
Kajian lapangan merupakan dasar yang utama untuk memperoleh pengetahuan geologi. Dapat dilakukan mulai dengan cara sederhana, misalnya dengan mengunjungi suatu singkapan atau tempat—tempat penggalian, membuat sketsa, mencatat hubungan antar batuan, dan mengumpulkan contoh batuan. Sampai dengan cara yang memerlukan waktu berminggu—minggu atau berbulanbulan misalnya melakukan pemetaan geologi kemudian. melengkapinya dengan analisis laboratorium.
Pemetaan geologi merupakan bagian yang sangat penting diberbagai kajian lapangan. Hal ini menjadi alasan hingga diartikan sama dengan geologi lapangan. Sebelum dipetakan, hal fundamendal yang harus dilakukan adalah melakukan pengamatan atau observasi pada singkapan tunggal.
Peta geologi digunakan untuk menggambarkan tubuh batuan, mencantumkan pengukuran struktur dan menghubungkan berbagai data. Peta geologi merupakan suatu sarana untuk menggarnbarkan penyebaran struktur, hubungan antara satu batuan dengan lainnya.
Untuk melakukan pekerjaan geologi lapangan, diperlukan perlengkapan dasar yang diperlukan untuk mempelaiari, memeri, mengumpulkan data dan contoh batuan meliputi:
1. kompas geologi
2. palu geologi
3. Lensa
pembesar (loupe / hand loupe)
4. Meteran
atau tali ukur5. Buku catatan lapangan, alat-alat tulis (pensil 2H, pensil warna, busur derajad, dll.), dan peta dasar atau foto udara citra satelit.
6. Kantong contoh batuan dan kertas label, spidol tahan air
7. komparator
8. larutan HCL
9. kamera
(Gambar 1.1) yang digunakan dapat berupa pick-point yang berujung runcing dipakai di daerah batuan yang keras (batuan beku atau metamorf), atau jenis chisel point yang berujung seperti pahat dipakai untuk batuan yang beriapis.
Gambar
1.1. Macam-macam jenis palu
Berbentuk Pahat (Chisel point) Runcing (Pick point)
Berbentuk Pahat (Chisel point) Runcing (Pick point)
Lensa pembesar (loupe) yang dipakai umumnya
perbesaran 8 kali sampai 20 kali. Tidak dianjurkan memakai lensa untuk
keperluan teknik (seperti lensa rajut benang, suryakanta dan, sebagainya).
Buku catatan lapangan pada dasarnya adalah buku tulis yang cukup baik, berukuran sedang, praktis dipakai di lapangan, dan sebaiknya dengan kulit buku yang tebal. Alat-alat tulis meliputi pensil (HB, 2B, atau 2H, pensil warna , penghapus, mistar, segitiga, busur derajat, peruncing pensil, dan marker pen. Untuk memudahkan mencatat atau memberi tanda pada peta, sebaiknya pergunakan alas (clipboard).
Kantong contoh dapat menggunakan
kantong plastik/kain blacu yang kuat atau
kantong sejenis yang dapat dipakai untuk membungkus contoh-contoh batuan
dengan ukuran tertentu-kurang lebih 13 cm x
9cm x 3cm, Adapun penyimpanan sampel batuan hares diberi label/penomoran sampel berurutan sesuai dengan lokasi pengambilan sampel. Misal: B-1 untuk Bayat,
nomor sampel 1, dst.nya. Penomoran juga dicatat dalam buku catatan
lapangan,
Komparator dipakai untuk membantu dalam diskripsi
batuan. misalnya komparator besar butir,
pemilahan (sortir), atau persentase komposisi mineral.
Larutan
HCL digunakan
untuk menguji kadar karbonat, sebaiknya tidak terlalu pekat umumnya 0,1 N.
Kamera digunakan,
untuk memotret singkapan—singkapan penting di lapangan, yang bisa meniadi bukti
otentik mengenai kaberadaan singkapan tersebut. Untuk membawa perlengkapan di
atas perlu diperhatikan mengenai tas yang dipakai di lapangan. Sebaiknya
bedakan antara tas yang dipakai untuk membawa perbekalan dengan yang dipakai
untuk membawa peralatan dan contoh batuan. Selain itu perlu diperhatikan
mengenai ukurannya, sebaiknya disesuaikan dengan kepentingen dan kondisi
lapangan. Pada umumnya tas punggung berukuran sedang akan lebih sesuai untuk
melakukan kegiatan geoligi lapangan. Kamera, perbekalan, dan alas tulis dapat
disimpan dalam tas, sehingga tidak mengganggu perjalanan pada medan yang sulit
sambil melakukan pengamatar, singkapan
1. 1. Kompas Geologi
Kompas
geologi, klinometer, dan hand level merupakan
alat-alat yang dipakai dalam berbagai kegiatan survei digunakan
untuk mengukur
kedudukan unsur-unsur strukur geologi. Kompas geologi merupakan kombinasi dari ketiga fungsi alat-alat tersebut. Jenis kompas
yang akan dibahas berikut adalah Brunton atau tipe Brunton dari berbagai merek.
Bagian-bagian utama kompas geologi terdiri dari (Gambar
1.3)
Jarum Magnet
Ujung jarum bagian
utara selalu mengarah ke kutub utara magnet bumi.
Arah utara sebenarnya (utara geografis) harus dikoreksi terhadap deklinasi dan
inklinasi yang harganya tergantung dari posisi kutub magnet bumi di daerah lokasi kompas tersebut digunakan.
Penting sekali diperhatikan kemudian
diingat–ingat tanda yang digunakan untuk mengenal ujung utara kompas tersebut,
biasanya diberi warna (merah, biru, atau putih).
Lingkaran Pembagian Derajat (Graduated Circle)
Dikenal
2 macam jenis kompas yaitu kompas azimut dengan pembagian derajat
0° arah utara (N) sampai 360°, tertulis berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam dan kompas kwadran, dengan pembagian
derajat dimulai 0° pads arah utara (N) dan selatan (S), sampai 90° pads arah
timur (E) dan barat (W).
Salah satu bagian kompas
yang digunakan untuk mengukur kecondongan atau kemiringan suatu bidang atau lereng
disebut klinometer.
0 comments:
Post a Comment